MENGUKUR KEBESARAN RASULULLAH MUHAMMAD DENGAN RASUL LAINNYA - Musthofa Muin

Ngaji Burdah :
MENGUKUR KEBESARAN RASULULLAH MUHAMMAD DENGAN RASUL LAINNYA..
وكلهم من الرسول الله ملتمس #
غرفا من البحر او رشفا من الديم.

Dan semua Rasulullah Allah Mengambil satu Cangkir dari Lautan KeAgungan Rasulullah dan setetes Hujan KesantunanNya.
وواقفون لديه عند حدهم #
من نقطة العلم او من شكلة الحكم
Para Nabi semua berdiri disisi Rasulullah Muhammad pada Puncak mereka, mengharap setetes Ilmu dan sebaris dalam tanda Bunyi Huruf dalam Hikmah...

Siapapun Nabi dan Rasulnya adalah : Manusia Suci yang terjaga dari Noda dan Dosa..! Jangankan Pribadinya Nenek moyangnya saja Dijaga oleh Allah :
تركوا السفاح فلم يصبهم عاره من ادم والى ابيه وامه
Namun bagaimanapun KeAgungan para Rasul bila dibandingkan dengan KeAgungan Rasulullah Muhammad, maka Burdah mengibaratkan seperti Seciduk Air di Lautan.

Hal itu dikarenakan :
1. KeAgungan dan Kejayaan para Rasul lantaran mereka Pernah dibuat Singgah Nur Muhammad..!

2. Mukjizat Nabi terdahulu hanya Untuk Menguatkan dalam Dakwahnya, sementara Umatnya tak bisa mengambil manfaat dari MukjizatNya, sementara Mukjizat Rasulullah Muhammad diberikan cuma cuma kepada umatNya...!

3. MukjizatNya (Al-Qur'an) Setia menemani semua Lapisan Umatnya, siapapun dimanapun Umatnya, mereka mendapatkan Pancaran Wahyunya. Baik Kaya maupun Miskin, baik Pangkat atau rakyat jelata. Semua mendapatkan CahayaNya..!

4. Ajaran para Nabi terdahulu hanya saat Nabi yang bersangkutan masih Hidup, ketika Nabinya Wafat, maka Ajaran mereka hanya kenangan Belaka. Sementara Ajaran Rasulullah Muhammad berkembang dari masa ke masa walaupun Beliau (Rasulullah Muhammad) telah Wafat..
5. Hanya Rasulullah Muhammad satu satu Nabi Penentu atau Saksi Manusia sejagat
وكيف إذا جئنا من كل امة بشهيد وجءنا بك على هولاء شهيدا

Selamat atau Sengsara setiap Umat, semua bergantung Kepada Kesaksian Rasulullah Muhammad. Rasulullah Muhammad sebagai kunci Nasib setiap umat manusia mulai Nabi Adam hingga umat Rasulullah yang paling Akhir..!
*Kebesaran Rasulullah sampai Kapanpun tak Mungkin mampu diuraikan oleh Sang Pujangga sekalipun. Seperti itu, Pantaskah kita Setengah Hati dalam Mengagungkan dan Menyanjung Beliau .?
*Kebesaran Rasulullah sampai Kapanpun tak Mungkin mampu diuraikan oleh Sang Pujangga sekalipun. Seperti itu, Pantaskah kita dingin dingin saja, dalam Mengagungkan dan Menyanjung Beliau .?
*Kebesaran Rasulullah sampai Kapanpun tak Mungkin mampu diuraikan oleh Sang Pujangga sekalipun. Seperti itu, Pantaskah dalam Mengagungkan dan Menyanjung Beliau hanya di Bulan Maulid saja, sementara bila telah Keluar dari Maulid kita Libur dalam Mengagungkan Rasulullah Muhammad..?

Kalau UmatNya yang selalu Mengagungkan dan Menyanjung baik siang atau malam, maka otomatis Beliau kenal bahkan dekat DenganNya. Bila hal itu terjadi dalam diri kita maka dapat dipastikan akan Bahagia dan Selamat. ( قولوا رجعنا بكل خير)

Karena kedekatan UmatNya dengan Rasulullah Muhammad bergantung Siapa yang Paling banyak berShalawat kepada Baginda Rasulullah Muhammad..?